Postingan

CATATAN REFLEKTIF GURU DI MASA PANDEMI Covid 19                                                                                            oleh : Harisal, S.Si  Tak Terasa sudah hampir dua tahun pandemi ini merebak ke seluruh penjuru dunia, hampir semua sektor merasakan dampak akibat merebaknya virus covid 19 ini, tak terkecuali dunia pendidikan khususnya di Indonesia. Berbagai peraturanpun mulai dikeluarkan oleh instansi terkait, salah satunya pembelajaran jarak jauh atau PJJ Daring (Dalam Jaringan). Bagi sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai serta kemampuan finansial orang tua murid memadai mungkin hal ini bukanlah sesuatu yang menjadi penghambat untuk melaksanakan pembelajaran daring karena mereka sadar betul bahwa kesehatan anak-anaknya menjadi prioritas untuk saat ini, sehingga pembelajaran daring menjadi solusi terbaik di masa pandemi, namun disisi lain bagi orang tua yang kemampuan finansialnya di bawah rata-rata, tentu menjadi masalah baru di tengah berbagai m

Koneksi Antar Materi Modul 3.2 PGP

Gambar
  PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA Harisal, S.Si CGP Kabupaten Gowa Sekolah sebagai sebuah ekosistem Sekolah sebagai sebuah ekosistem adalah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) seperti murid, kepala sekolah, guru, staf/tenaga kependidikan, pengawas sekolah, orang tua dan masyarakat sekitar sekolah dengan faktor abiotik (unsur yang tak hidup) seperti keuangan serta sarana dan prasarana sebuah teritorial atau lingkungan tertentu. Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Pendekatan Pengelolaan Sumber Daya Untuk mengelola sumber daya yang dimiliki sekolah maka terdapat dua pendekatan yang dapat dilkakukan yakni : Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking)   akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja.   Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif. Pendekatan   berbasis aset (Asset-Based Thinking

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 PGP

Gambar
PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN Oleh : Harisal, S.Si CGP Kabupaten Gowa “Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best”. (Bob Talber) (Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik)

Koneksi Antar Materi Modul 2.2 Pendidikan Guru Penggerak

Gambar
KETERKAITAN ANTAR MATERI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA Kegiatan pembelajaran merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Sekolah sebagai institusi pembentuk karakter tentu tidak boleh hanya memfokuskan pencanpaian akhir proses pembelajaran hanya pada peningkatan akademik tapi juga membentuk karakter baik bagi peserta didiknya yang dapat menjadi tuntunan dalam menjalani kehidupan agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat. Sebagai seorang pendidik, sebelum mentransfer segala hal pada peserta didik maka terlebih dahulu gurulah yang harus memiliki kompetensi tersebut mulai kompetensi sikap maupun kompetensi akademik, ibaratnya guru harus menjadi contoh sebelum mencontohkan sebaimana Semboyan Ki Hajar Dewantara yang merupakan semboyan pendidikan yang berbunyi “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani” yang artinya di depan menjadi teladan, di tengah me

Catatan Liqo

Gambar
“IKHLAS” "Ikhlas itu seperti surah Al-Ikhlas, yang tidak ada kata ikhlas di dalamnya. Selama ikhlas masih terucap, itu berarti belum ikhlas karena hanya dia yang ikhlas, yang senantiasa berbuat tanpa pernah menyebut keikhlasannya."   Pengertian Ikhlas Kata Ikhlas berasal dari kata “khalusa” yang berarti bersih, hilang campurannya, selamat (Al-Mu’jam Al-Wasith) secara Bahasa, ikhlas berarti meninggalkan riya’ (pamer)dalam suatu ketaatan. (At-Tarifat) secara istilah, Fudhail bin Iyadh mendefenisikan ikhlas dengan perkataanya : “ Meninggalkan Amal karena (motivasi) manusia itu riya’, dan melakukan amal karena (motivasi) manusia itu syirik. Ikhlas adalah keadaan dimana engkau terlepas dari keduanya dan engkau tidak mencari saksi atas amalmu kepada selain Allah”. (At-Ta’rifat) Abdul Qosim Al-Qursyairi mengatakan, “Ikhlas adalah menjadikan niat hanya untuk Allah dalam melakukan amalan ketaatan .Jadi, amalan ketaatan tersebut dilakukan dalam rangka mendekatkan diri pad

MODUL 2.1 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK

Gambar
 

MENCIPTAKAN BUDAYA POSITIF MELALUI PENGUATAN KARAKTER PADA KEGIATAN APERSEPSI DAN KESEPAKATAN KELAS SEBAGAI SELF CONTROL PESERTA DIDIK

Gambar
       A.       Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu unsur yang dapat menciptakan kemajuan peradaban dan peningkatan kualitas hidup suatu bangsa. Dalam penyelenggaraan pendidikan, faktor pembentukan karakter dan kecakapan hidup merupakan hal yang perlu diperhatikan. Beberapa kenyataan berkenaan dengan rendahnya karakter pada peserta didik diantaranya sebagai berikut : (1) Rendahnya tingkat kejujuran peserta didik, yang dibuktikan dengan adanya budaya nyontek pada saat setiap momen tes (ujian); (2) Menurunnya etika dalam bersikap dan rasa hormat kepada pihak yang lebih tua, orang tua dan guru; (3) Menurunnya etika dalam menggunakan bahasa yang sopan dan santun; (4) Meningkatnya kasus perkelahian dan kriminal yang dilakukan oleh peserta didik pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah; (5) Meningkatnya kasus kenakalan remaja (berupa kasus perkelahian, narkoba dan kasus seksual) yang sebagian besar dilakukan oleh peserta didik yang berumur remaja. Permasalahan tersebut,